Bakuman


Mashiro Moritaka, pelajar SMP menjalani kehidupannya dengan monoton. Saat dewasa nanti, ia berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan membanggakan orang tuanya. Mashiro menyukai manga (komik, red), beberapa kali dirinya menjuarai kompetisi menggambar manga. Meskipun begitu, ia tak ingin menjadi mangaka karena pengalaman pahit pamannya yang seorang mangaka (pembuat komik, red)

Pada suatu hari, Takagi (teman sekelas Mashiro) mengajak Mashiro untuk menjadi mangaka bersama. Takagi tak gentar untuk memaksa Mashiro menjadi partnernya. Mengapa Takagi begitu gigih untuk menjadi mangaka bersama Mashiro? Bagaimanakah pengalaman pahit Paman Mashiro sehingga Mashiro tak ingin menjadi mangaka?

Bakuman yang diwarnai oleh semangat, tekad yang kuat, perjuangan, komedi segar serta cinta yang polos telah beredar di toko buku kesayangan anda.

Untuk perkenalan chapter awal, Bakuman dapat di download disini

Arisa


Kalian memiliki saudara kembar?

Tsubasa, seorang gadis SMA cantik yang hobi berantem. Menjadi leader dalam kumpulan grup perkelahian. Bahkan, di sekolahnya ia dijuluki sebagai 'cewek iblis'. Tidak seperti saudara kembarnya, Arisa.

Arisa, gadis berhati lembut. Baik hati dan sempurna dalam segala-galanya. Berbeda sangat jauh dengan saudara kembarnya, Tsubasa.

Mereka terpisah akibat perceraian orangtua. Meskipun begitu, mereka saling surat-menyurat agar mengetahui keadaan masing-masing. Pada suatu hari, Tsubasa menginap di rumah Arisa saat ibunya bekerja. Tsubasa mengira ia mengetahui semua rahasia Arisa. Tapi... ada satu rahasia Arisa yang membuat Arisa berniat untuk bunuh diri! Rahasia apakah itu? Kenapa Arisa menyembunyikannya dari Tsubasa? Berhasilkah Tsubasa mengetahui rahasia Arisa saat Arisa tengah koma di rumah sakit?


Natsumi Ando dengan karya terdahulunya "KITCHEN PRINCESS" membuat genre berbeda. Chapter 1-14 dapat di-download di sini

Writer's Block

Salam penulis!

Bagi seseorang yang sangat mencintai hal-hal yang berbau kepenulisan. Tentu pernah mengalami situasi ini. Writer's Block adalah suatu kondisi dimana seorang penulis merasa sulit dalam menulis dimana sang penulis akan kesulitan mendapatkan ide ataupun merangkai kata-kata.

Sebenarnya, aku juga sedang mengalami writer's block.

Kecintaanku terhadap dunia kepenulisan memang tidak berhenti. Tetap cinta hingga saat ini, namun, aku merasa sulit dalam menulis. Saat aku merangkai beberapa kalimat menjadi suatu paragraf utuh, aku akan merasa kurang 'sreg'. Apakah paragrafnya benar-benar utuh? Pemakaian majasnya? Sesuaikah dengan kaidah EYD? Dan yang lebih penting lagi, 'apakah karya yang tengah aku tulis ini akan menghibur dan menjadi inspirasi di benak pembaca?

Aku membaca beberapa artikel yang mengatakan dengan mudahnya, "jauhkanlah pikiran itu! dan tetaplah menulis apa adanya."

Aku tak tahu mengapa artikel itu mengatakann demikian. Seolah-olah menulis adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Bukannya, kalau kita menulis asal-asalan, pembaca akan mengira kita tidak serius?

Haduh, sudahlah... aku tak tahu berjenis apa postingan ini dan sebenarnya untuk apa. mungkin hanyalah untaian curhat dari gadis sma biasa.

Untuk menutup artikel, salam kepenulisan!

Belajar

Catatan penulisan : 'Belajar' ini sudah kuposting di situs http://www.kemudian.com dengan judul yang sama.

Cekidotttt !!!

Saat kau membaca judul ini, mungkin kau berfikir kalau-kalau ‘aku sedang frustasi dengan deret aritmatika’, atau ‘mungkin dengan logaritma atau dengan trigonometri’. Ya, memang benar adanya kalau aku pusing dengan masalah akademik itu. Tapi mempelajari pelajaran yang satu ini benar-benar lebih buruk dibandingkan masalah akademik-akademik itu. Aku tak salah bilang, lebih buruk

Ya ampun, aku benar-benar benci belajar mengendarai motor.


Semua ini berawal dari ajakan mama. “Wil!!!” panggilnya semangat, namun hanya kutanggapi dengan malas-malasan. Aku merasa lebih asyik main facebook di laptop.

“Bagaimana kalau kau belajar naek motor?”

“Aku udah bisa.”

Mama kaget, “Ha? Beneran? Kapan belajarnya?”

“Ya ampun, Ma! Kalo naek gampang! Ngendarainnya yang nggak tau,” ucapku sambil membalas pesan-pesan facebook kawanku. Sepertinya mama ingin menjitakku dengan gaya yang cantik.

Tiba-tiba, entah datang darimana. Entah bagaimana dia muncul. Dengan seringai jahatnya, kuku-kuku hitam yang panjang, kulit hitam dan wajah yang gembul bak penjahat kelas kakap. Adekku yang menyebalkan setengah mati itu menawarkan dirinya, “Kak! Biar saya yang ajar!”

Atas dorongan mama dan nenek yang menggebu-gebu, akhirnya aku memutuskan untuk belajar.

Astaga, bahkan aku tak menyadari kalau adekku sedang menyeringai jahat. Sepertinya ia ingin membalas dendam karena saat ia kuajari pelajaran matematika, sebab saat itu aku menjitak kepalanya sampai benjolnya bersusun kayak Shin-Chan.

***

Akhirnya, dimulailah belajar mengendarai motor itu yang serasa seperti berada di neraka jahanam. Astaganagabonarjadidua, tak tahu dasar tak tahu apapun. Diriku langsung dihadapkan dengan motor matic yang jahanamnya minta ampun.

Si Dodol (nama disamarkan), memegang setir motor yang lumayan besar itu. Aku memucat.

“Kamu naek, putar gasnya trus tarik (?) rem tangannya,” ujarnya. Ya ampun, diriku benar-benar tak tahu apa-apa sudah disuruh mengendarai. Tapi akhirnya, aku ikut-ikut perintahnya saja.

Gugup, langsung saja aku tancap gas, ampun! Mukaku pucat setengah mati, motor hampir menukik di gundukan pasir. Perasaanku saat itu tak bisa digambarkan dengan terperinci. Yang jelas, Si Dodol sialaaaannn!

Sambil tancap gas, diriku nge-rem pakai rem tangan. Sekonyong-konyong, motor jahanam itu meraung-raung karena diriku tancap gas sambil nge-rem. Pasrah, aku lepas tangan dan motor itu berhenti seketika. Jantungku sudah deg-degan setengah hidup, si dodol mengerjai aku atau mau bikin aku mati sih?. Tetangga-tetangga yang melihat tertawa habis-habisan, ya ampun, diriku dibuatnya malu dengan sukses.

Yang jelas, seumur hidup. Aku tak akan mau diajar apapun sama Adek yang ultra menyebalkan seperti dia. Diriku yang masih lugu dalam dunia perkendaraan ini, maksudnya, belum tahu apa-apa, tiba-tiba saja langsung disuruh mengendarai motor jahanam itu. Sial!

Kalau tahu kejadiannya seperti ini, aku lebih baik belajar trigonometri.

Pusing

Aku nggak tahu apapun. Hanya pusing... pusing yang menerkam~