IPA, IPS dan Jurusan Abal-Abal

Hai, udah lama saya nggak nulis di blog. Kejadian akhir-akhir ini sangat mencampur-adukkan kehidupan remaja saya (baca : stress). Saking banyaknya kejadian-kejadian memusingkan, saya jadi lupa untuk menuliskannya sebagai arsip dan (bahkan) lupa dengan kronologis ceritanya.

Oke, kita kembali ke topik pembicaraan.

Di sekolah saya terdapat dua jurusan. IPA dengan IPS. Setiap tahun biasanya cuman ada satu kelas IPS, tapi biar beda dengan tahun-tahun sebelumnya, kelas IPS bakal dibuka dua kelas. Saya nggak tahu kenapa, mungkin karena persoalan kreatif doang.

Mungkin.

Saya yang notabene benci berat sama IPS dan bahasa inggris, jelas-jelas memilih program IPA. Namun setelah dihitung-hitung, masalah mulai menghinggapi saya...

A*jrot, nilai saya nggak cukup untuk program IPA ataupun IPS.

Awalnya saya cuman ketawa nggak jelas, diteruskan dengan guling-guling di atas pasir dan diakhiri dengan loncat dari jendela sambil ngebakar rapor.... YA NGGAK LAH! Saya cuman ketawa-ketawa doang, mulai menerka-nerka nasib saya nanti.

Ternyata dengan ketawa-ketawa, nggak membuat nilai saya berubah di rapor (Ya iyalah).

Saya yang udah terlanjur menurunkan nilai-nilai eksak saya untuk turun indeks yang disengaja perlahan-lahan mulai kembali ke alam nyata. Agak nyesel juga sih, melihat konsekuensi yang bakal saya tanggung.

Tetapi yah, biarin aja deh. Siapa tahu aja ntar kalau saya udah kelas dua, jurusan tata boga bakal dibuka. Lumayan tuh buat bikin bom kue.

0 Respon pembaca:

Posting Komentar