[curcol] Nenek-nenek

Nenek-nenek itu ribet.

Nah, pertama-tama saya mau minta maaf dulu sama semua nenek-nenek di dunia ini. Entah itu Nenek saya sendiri atau nenek tetangga atau apalah, saya nggak peduli.

Secara kebetulan, Nenek saya itu, ehm, pelit. Pelitnya nggak ketulungan dan beliau nggak begitu suka dengan keborosan cucu dan anak-anaknya. Selain itu, Nenek saya itu, lebih senang membelanjakan sesuatu ke anak-anak lain dibandingkan ke anaknya sendiri. Mungkin, saat saya sedang ngemis-ngemis kelaparan, nenek lebih milih ngasih kentang kejunya ke orang lain daripada cucunya sendiri.

Nggaklah, yang itu cuman bercanda.

Kejadian bermula saat saya nggak bawa uang padahal mau nge-jilid makalah. Saya pun mendatangi Mama saya. "Ma... Minta uang, dong. Buat tugas..."

Mama kebingungan ngelihat laci, "Ya ampun! Mama lupa dompet! Coba deh, minta ke Nenek!"

Saya yang masih dalam mood bagus mengunjungi nenek yang lagi berada di ruang keluarganya. "Nek, minta uang. Saya mau kerja tugas."

"Tidak ada uang," tanpa mikir, Nenek menjawab. "Kenapa tidak minta di mamamu?"

"Mama lupa bawa dompet, dan papa pergi beli kertas hvs. Pinjam uangnya bentar doang."

"Berapakah?"

Perasaan saya mulai nggak enak. Mukanya Nenek kayak kecekik gitu. Sumpah. Saya nggak tahu muka Nenek yang kecekik itu karena Nenek pelit dan nggak mau minjemin, atau, karena saya memiliki kekuatan sakti yang dapat mencekik orang hanya dengan menatap matanya. Saya juga nggak tahu.

"Oke deh, nggak usah. Saya nunggu papa pulang aja," saya memutuskan untuk pergi, nggak tegaan ngelihat nenek yang setengah kepaksa kayak gitu.

Melihat saya pergi, nenek pun mengejar saya dengan gaya telenovela. Beliau melambaikan tangannya seolah-olah ingin menahan saya. Beliau menceracau, "Nak! Berapa, Nak! BERAPA!!!"

Saya nggak peduli.

Alhasil, kenapa saya bilang kalau nenek-nenek ribet itu karena seorang nenek akan menceritakan sikap saya tadi kemana-mana. Dimulai dari mama, papa, pengunjung warnet dan semua orang yang dapat ditemuinya. Mereka melakukan itu agar dapat menertawai saya.


Ha-ha-ha.


Nenek yang gaul berat.

0 Respon pembaca:

Posting Komentar